Penyebab meninggalnya diduga akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya.
Namun menurut keterangan tetangga korban saat ditanyai oleh tim la kapusu bahwa "korban kecelakaan tungal tersebut saat di bawa ke rumah sakit siloam, masih dalam keadaan bernyawa alias masih hidup. namun selang beberapa lama korban tersebut akhirnya meninggal dunia."
Pihak keluarga korban menyesalkan lambatnya penanganan dari pihak rumah sakit dalam menangani pasien rawat darurat di unit keraja mereka.
Baca juga:
- Pesan Aneh Ditemukan Dalam Ledakan KUA Cilacap
- 28 orang tewas dalam Kerusuhan Didalam Penjara di Acapulco, Meksiko
- Donal Trump Serukan Kepada Dunia Untuk Berikan Konsekuensi Kepada KORUT
- Pihak Siloam Merespon Keluarga Korban La Epi
- Hary Tanoesoedibjo Seusai Di periksa Kejaksaan Agung (Kejagung)
- Seorang Balita Menderita Penyakit Pendarahan Yang Aneh di India
- KPK Resmi Menahan Gubernur Sultra
"Dia tabrak mobil parkir. Dibawa ke Rumah Sakit ini (Siloam)
hampir dua jam tidak di urus, kecuali pihak keluarga harus ada duit. kita kan tidak ada duit, orang lari karena kecelakaan kan tidak bawa duit," kata keluarga korban, Magdalena, Rabu (5/7/2017).
Ia menyatakan, seorang perawat Rumah Sakit Siloam meminta uang sekitar Rp 1 juta kepada keluarga korban, untuk membersihkan luka-luka korban.
Korban akhirnya dilarikan menuju rumah sakit umum daerah Palagimata, Namun nyawanya tak sempat terselamatkan akibat pendarahan luka di bagian kepalanya.
Sekitar pukul 17.00 Wita, ratusan keluarga korban mendatangi Rumah Sakit Siloam.
Pihak keluarga meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit.
"Kami akan mau lanjuti ke meja hijau," ujar Salah seorang pengunjuk Rasa.
Keluarga Korban berteriak Sambil menghamburkan sejumlah uang, di pintu masuk Rs Siloam.
Baca selanjutnya:
Pihak Siloam Merespon Keluarga Korban La Epi